Indonesia Mendapat 2 Sanksi Dari FIFA – Semua bermula saat pertandingan pertama Timnas Indonesia vs Timnas Bahrain yang di kala itu ada dugaan di curangi oleh wasit Ahmed Al Kaf di kandang Bahrain
Para pendukung Timnas Indonesia tentu tidak terima karena merasa di curangi, Pada pertemuan selanjutnya Timnas Indonesia memberi balasan dengan mengalahkan Timnas Bahrain dan para pendukung Timnas Indonesia mencemooh para pendukung Timnas Bahrain.
2 Sanksi FIFA Yang di Berikan Untuk Indonesia

Ya, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dapat sanksi dari Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) yang berisi sanksi tegas. Ada dua hukuman berat yang di berikan kepada Indonesia.
Pertama, FIFA memberi hukuman berupa denda sebesar Rp400 juta. Kedua, FIFA juga menghukum Indonesia berupa pengurangan jumlah penonton.
Untuk sanksi kedua, pembatasan penonton di terapkan FIFA sebesar 15 persen dari total kapasitas stadion. Hal ini terutama akan terjadi di tribun belakang gawang, yaitu tribun utara dan selatan.
“Akibatnya, yang pertama, PSSI di denda hampir setengah miliar, yakni hampir Rp400 juta lebih,” kata Arya di kutip dari rilis PSSI, Minggu (11/5/2025).
“Kemudian yang kedua, PSSI di perintahkan FIFA untuk memainkan pertandingan berikutnya dengan jumlah penonton terbatas. Dengan menutup sekitar 15 persen kursi tersedia. Ini terutama di tribun di belakang gawang. Artinya yang di utara dan Selatan. Kita harus memberikan plan kepada FIFA soal rencana tempat duduk 10 hari sebelum pertandingan,” lanjutnya.
Penyebab FIFA Jatuhkan Sanksi Untuk Indonesia

Hukuman ini di berikan FIFA kepada PSSI akibat ulah suporter Indonesia yang di nilai melakukan tindakan diskriminatif saat laga melawan Bahrain. Hal tersebut di ungkapkan oleh Exco PSSI, Arya Sinulingga.
Arya menyebut FIFA telah mengirimkan surat resmi kepada PSSI yang merujuk pada referensi FDD 2338 tentang Pasal 18 terkait diskriminasi. Menurut laporan sistem monitoring FIFA, suporter Indonesia paling aktif di tribun utara dan selatan.
Insiden diskriminasi terjadi pada menit ke-80 di sektor 19. Kala itu, sekira 200 suporter tuan rumah terdengar meneriakkan slogan xenofobia yang di nilai melanggar prinsip kesetaraan FIFA.
“Jadi kemarin kita sudah dapat surat dari FIFA tentang referensi FDD 2338 Pasal 18 diskriminasi. Keputusan dari FIFA bahwa PSSI harus bertanggung jawab terhadap prilaku diskriminatif suporter pada saat Indonesia melawan Bahrain yang di mainkan 25 Maret 2025,” kata Arya.
“Ini adalah hal berat bagi kita. FIFA punya prinsip kesetaraan, kemanusiaan, dan saling menghargai. Tidak boleh ada hate speech, ujaran kebencian, rasisme, atau xenofobia. Kita harus tanggung bersama-sama dan mulai melakukan edukasi serta literasi,” tutur Arya menegaskan.